perut buncit adalah akar dari segala macam masalah kesehatan. Perut buncit ini dapat terjadi bukan hanya karena lemak di bawah kulit (lemak subkutan), tetapi juga karena menumpuknya jenis lemak yang kemudian disebut lemak viseral di dalam rongga perut. Seorang pria dikatakan memiliki perut buncit apabila ia memiliki lingkar pinggang di atas 102 cm sementara untuk wanita adalah 88 cm. Untuk mengurangi lingkar pinggang ini, maka kamu harus berfokus untuk mengurangi lemak viseral.
Selain tidak sedap dipandang, ada bahaya perut buncit untuk kesehatan. Kumpulan lemak di dalam tubuh bisa mengeluarkan senyawa peradangan dan hormon yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Senyawa-senyawa peradangan disebut juga sitokin. Zat ini dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko penyakit. Nah, bahaya yang sering diabaikan oleh pemilik perut buncit antara lain:
Penyakit Seputar Jantung dan Stroke
Lemak yang terletak di dalam rongga perut atau lemak viseral merupakan gangguan paling utama bagi kesehatan jantung. Lemak tersebut adalah penghasil racun yang bekerja sangat aktif menghasilkan sitokin. Selain itu, lemak viseral berkaitan erat dengan tingginya kolesterol jahat di dalam tubuh. Kolesterol jahat ini membuat plak di dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah sehingga menimbulkan serangan jantung. Plak dapat terbentuk di otak sehingga menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga dapat dipicu akibat lemak viseral tersebut. Penelitian yang dilakukan American College of Cardiology menyatakan lemak ini meningkatkan risiko darah tinggi hingga 22 persen dibanding mereka yang memiliki perut rata. Letak lemak viseral berada di sekitar organ dalam rongga perut, seperti di ginjal dan kelenjar adrenal sehingga keberadaannya memengaruhi peningkatan tekanan darah.
Diabetes Tipe 2
Tumpukan lemak viseral sebagai dampak perut buncit yang dialami akan berisiko mengganggu kerja insulin. Akibatnya, tubuh memiliki risiko terserang diabetes tipe 2 lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki perut buncit. Tumpukan lemak viseral tersebut akan menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Jadi, meskipun di dalam riwayat keluarga tidak ada yang menderita diabetes melitus, tetapi karena perut buncit risiko tersebut akan datang.
Kanker
Sitokin yang dihasilkan oleh tumpukan lemak viseral dalam rongga perut dapat memicu peradangan di dalam tubuh. Hal berbahaya dari munculnya peradangan ini memicu perubahan sel sehat menjadi sel kanker. Kanker payudara dan kanker kolorektal paling sering terjadi akibat kondisi perut buncit.
Kunjungi media sosial kami :
ig @dtwo.official : https://bit.ly/2JCL6Qs
forum diskusi sahabat d-two : https://bit.ly/2FxJ0gw
fanpage dtwoofficial : https://bit.ly/2UXWUOw
youtube Official D-TWO : https://bit.ly/2Jyva1s