Nyeri anus merupakan rasa sakit yang pada bagian dalam maupun sekitar anal (anus) atau rektum (daerah perianal) yang dapat diobati. Nama lain dari kondisi ini adalah proctalgia. Walaupun sebagian besar dari penyebab nyeri anus tidaklah berbahaya, tetapi nyeri pada daerah ini dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat. Sebab, ada banyak ujung saraf pada daerah perianal.
PENYEBAB
Beberapa penyebab penyakit anus adalah:
Duduk dalam waktu lama pada alas yang keras. Sebab, tekanan pada saraf atau otot dubur yang menyebabkan timbulnya rasa sakit. Nyeri yang dirasakan dapat berlangsung selama beberapa jam setelah bangun. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang umum terjadi.
Diare. Terlalu sering buang air besar dapat membuat anus menjadi sakit dan berdarah.
Cedera ketika bokong jatuh yang dapat melukai otot, tulang, atau saraf sekitar anus.
Fisura ani yang terjadi karena robeknya jaringan anus yang rasa sakitnya dapat terjadi selama beberapa jam atau berhari-hari.
Wasir yang terjadi ketika pembuluh darah anal bengkak
Menstruasi. Sebab, haid menyebabkan rektum dan anus menjadi lebih sensitif.
Proctalgia Fugax atau apasme anal (kejang dubur) yang terjadi ketika muncul nyeri yang tajam pada anus tanpa terduga, akibat kontraksi otot sfringter anus.
Abses atau fistula anal (terbentuknya saluran kecil di anatara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus).
Levator ani syndrome, yaitu disfungsi dari otot-otot dasar panggul yang tegang
Inflammatory bowel disease seperti Crohn’s disease (peradangan saluran cerna)
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi jamur (fungal) atau penyakit menular seksual yang disebarkan melalui anus.
Kelainan yang melibatkan tulang seperti coccydinia (nyeri pada tulang ekor) atau nyeri yang menyebar dari punggung bagian bawah, panggul atau pinggang yang disebabkan oleh arthritis (radang sendi) atau tumor tulang
Masalah pada saluran kemih seperti prostatitis (radang pada kelenjar prostat)
Kanker anus atau rektum bagian bawah. Namun kasus ini jarang terjadi.
PENCEGAHAN
Anda dapat mencegah nyeri anal dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
Minum air minimal 2 liter sehari untuk melancarkan buang air besar
Mengonsumsi lebih banyak sayur, buah-buahan, dan biji-bijian
Jangan mengonsumsi makanan mentah, karena makanan tersebut dapat mengandung bakteri yang menyebabkan diare
Duduk dengan postur yang baik, luruskan punggung dan lutut membentuk 90 derajat
Jangan mengejan saat membuang air besar karena dapat menyebabkan wasir dan fisura ani
Bangun dan berjalanlah 30-50 menit sekali untuk mengurangi tekanan jangka panjang pada otot dan saraf anal serta tulang belakang
Pakai celana katun yang longgar untuk mencegah keringat yang dapat menyebabkan iritasi
Gunakan tisu basah untuk menyeka atau semprotan air sehabis buang air. Sebab, kertas toilet yang kering dapat membuat iritasi dan rentan terhadap infeksi
Konsumsi makanan sehat dan berserat, untuk mencegah pengerasan tinja dan melancarkan buang air besar